Sepulang dari kantor, dalam angkot ke 2 yang membawaku ke rumah, ada seorang pemuda menanyakan jurusan ke 'Sedati', dan naik. Dia membawa ransel dan sebuah kardus. Mungkin berisi pakaian.
Seorang ibu mengajaknya berdialog. Setelah sepi dan tinggal kami bertiga, giliranku bertanya-jawab dengan dia. Berasal dari BLORA, Jawa Tengah. Kemudian akupun mengaku dari Tulungagung, dan bertukar pengalamanku sewaktu masih 'baru pindah' dari desa ke kota Surabaya ini.
Pemuda ini menuju ke Sedati untuk mengerjakan suatu proyek. Kami berdialog dan bercerita tentang sedikit pengalamanku waktu pindah dari desa ke kota Surabaya, tahun 1986 silam, karena tidak mampu kuliah. Aku bekerja di sebuah konveksi, dan sering bertugas ke luar kota - Jawa Timur, Bali, Madura dan Jawa Tengah. Waktu di Jawa Tengah, aku cuma ingat beberapa nama kota yang kami singgahi : Blora, Klaten, Kudus, Temanggung, Wonosobo, dsb...
Dan, kukisahkan bagaimana aku belajar, bekerja, dan sempat memberikan sebagian penghasilanku kepada ibuku di desa, walau waktu sangat singkat. Hanya 2 tahun aku bekerja, ibuku dipanggil Tuhan ! Namun aku bersyukur karena aku sempat meminta ampunan kepadanya, sebelum dia meninggal dunia. (Juga kepada ayahku, kira-kira tahun 1982 dia meninggal, aku sempat minta ampun juga). Belum bisa menjadi anak yang baik - dan membalas kepada orang tua.
Hati-hati, itu pesanku. Jangan mudah percaya kepada orang-orang yang kita jumpai, dan jangan ragu-ragu untuk 'menanamkan kebaikan'... menolong orang lain, sebab kelak, TUHAN akan membalasnya, baik kepada kita atau ke anak-cucu kita.
(Aku tidak memberinya nomor hp ku - jika berjodoh dan dia menemukan tulisan ini, dia pasti ingat, aku menyebut namaku : Pak Yos saja..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar