Tampilkan postingan dengan label Almarhum Mama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Almarhum Mama. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 April 2011

Titip Rindu buat Ayah - Ebiet G. Ade

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa

Benturan dan hempasan terpahat di keningmu

Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras

namun kau tetap tabah hm…

Meski nafasmu kadang tersengal

memikul beban yang makin sarat

kau tetap bertahan


Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini

Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan

Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari

kini kurus dan terbungkuk hm…

Namun semangat tak pernah pudar

meski langkahmu kadang gemetar

kau tetap setia


Ayah, dalam hening sepi kurindu

untuk menuai padi milik kita

Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan

Anakmu sekarang banyak menanggung beban


Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini

Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan

Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari

kini kurus dan terbungkuk hm…

Namun semangat tak pernah pudar

meski langkahmu kadang gemetar

kau tetap setia



Koleksi Ebiet G Ade yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Ebiet G Ade – Titip Rindu Buat Ayah
Gambar Artis Indonesia


Download video di sini :




Download Youtube Video Clip Ebiet G Ade – Titip Rindu Buat Ayah
Foto Artis Indonesia


Juga kumuat di blog untuk papa dan mamaku.

Pulang tiap bulan ke rumah - 1986-1988

Aku berangkat ke Surabaya, tahun 1986 mencari pekerjaan. Selama 2 tahun, aku masih diijinkan berjumpa dengan mamaku. Tahun 1988 dia dipanggil Tuhan, kembali ke Kerajaan-Nya yang abadi.

Selama beliau hidup, aku pulang sebulan sekali. Dari Surabaya, naik bis malam, sampai di desa Ngunut sekitar jam 2 pagi. Aku turun bis, berjalan kaki lewat SD GILANG 1, dan menuju rumah. Dan, aku hanya mampu memberi mamaku uang Rp. 10.000,- dari gajiku Rp. 50.000 tiap bulan.

Jelas, uang itu tidak akan cukup untuk kebutuhan mamaku dan adik-adik perempuanku. Tapi kuterus berjuang, untuk bersemangat bekerja di Surabaya!

Sampai detik ini aku tidak pernah berpikir akan mampu membalas cinta kasih mama dan papaku yang kuterima selama ini (papa meninggal waktu aku berumur 13 tahun, mama meninggal waktu aku berumur 20 tahun). Tidak mungkin.