Beberapa waktu silam, aku berangkat ke kantor, naik angkot. Sewaktu sampai di daerah setasiun Waru, seorang laki-laki mengantarkan seorang kakek tua naik angkot kami.
Semula, aku (dan mungkin penumpang lain yang ada) mengagumi sikap laki-laki itu. Wah, seorang anak yang menghormati ayah (= orang tua)nya.
Eh.... sewaktu mikrolet berjalan, mendadak kami dikagetkan dengan ulah si kakek. Dia meminta uang kepada para penumpang ! Ohhhh ternyata dia seorang pengemus tua?
Lalu, si laki-laki yang kami 'kagumi' tadi siapa? Bukan anaknya? Atau cuma pengantarnya saja???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar