Beberapa hari silam, sepulang kerja, naik angkot kulihat seorang nenek naik. Karena dia tersenyum, aku juga membalas senyumannya.
Di tengah jalan, setelah sang sopir mengisi bensin, nenek ini menyerahkan uang. Dan alangkah kagetnya aku waktu dia cuma memberi Rp. 1.500 saja. Padahal sudah menjadi ketentuan bahwa angkot (bemo) "JAUH DEKAT RP. 2500,". Nenek ini dengan cepat berkata : "Aku biasa naik bemo, 1500 lho! Aku khan orang tua".
Sopir tadi dongkol dan mengeluh : "Jangan begitu nek..." (sambil tetap mengendarai bemonya). "Masa, tiap hari cuam 1500? "
Nenek itu juga ngotot : "Lha saya wong tua kok! Biasanya juga 1500???"
Lebih menyedihkan waktu sang nenek memojokkan sopir tadi : "Kamu, orang muda, GAK PERNAH AMAL? "
Aku sedih: Apa hubungannya ongkos bemo dengan amal? Apalagi dia memaksa orang? Apakah amal bisa dipaksakan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar